Semua metode memang baik, jika ditempatkan pada tempatnya. Namun ada hal yang berbeda dari metode presentasi Pecha Kucha. Setidaknya ada 3 hal yang dapat dipelajari dari metode ini.
Belajar mempersiapkan konten dengan lebih ringkas dan terstruktur
Konten menjadi pondasi awal kesuksesan sebuah presentasi . Tidak peduli terhadap presentasi yang berdurasi panjang ataupun yang berdurasi pendek. Semua konten atau isi harus dipersiapkan dengan baik.
Jumlah slide yang terbatas menjadikan kita lbih selektif lagi. Kita harus lebih fokus terhadap pembahasan dari topik yang akan diangkat. Slide transisi, pembuka isi dan penutup harus sudah tercakup dalam 20 slide.
Kita harus pandai memilih mana yang akan dimasukkan dan mana yang dapat dikeluarkan dari sebuah sesi presentasi demi efektifitas pesan yang ingin disampaikan kepada audiens dalam waktu singkat.
Belajar bagaimana memvisualisasikan pesan yang akan sampaikan.
Jika kamu hadir sebagai pembicara pada Pecha Kucha dan kamu membawakan slide presentasi yang tidak menarik maka kemungkinan slide presentasi yang kamu bawakan tidak akan dapat dipergunakan. Termasuk slide presentasi yang hanya menyajikan banyak hal dalam bentuk bullet point saja.
Walaupun presentasi hanya disampaikan dalam waktu yang relatif singkat, namun faktor penampilan tetap saja menjadi hal utama agar bisa menarik perhatian audiens.
Dalam presentasi Pecha Kucha akan terasa sekali bahwa slide hanyalah merupakan alat bantu visual seorang presenter. Kebanyakan slide yang ditampilkan sangat ideal dengan ciri “satu slide satu pesan”.
Tugas presenter adalah menyiapkan slide presentasi menggunakan prinsip-prinsip desain yang baik. Meringkas teks dan menampilkan gambar visual yang relevan sehingga slide tidak kebanyakan informasi maupun data yang sulit dicerna dalam waktu singkat oleh audiens.
Belajar menghargai waktu audiens.
Kalau kita perhatikan, banyak diantara presenter melakukan umbar kata dengan maksud untuk menarik perhatian. Sesuatu yang seharusnya bisa disampaikan cukup dengan beberapa kata bisa menjadi puluhan kata. Ini jelas bukan ciri presentasi efektif.
Namun dengan metode presentasi Pecha Kucha kamu benar-benar akan belajar menghargai waktu. Kamu tidak perlu berbicara dengan cepat. Kamu hanya perlu berkonsentrasi pada apa yang sekiranya penting untuk disampaikan dengan pilihan kata yang lebih sedikit namun jelas dan tidak bertele-tele. Disini kamu tidak perlu lagi mengumbar kata untuk menarik perhatian audiens kamu, karena jika audiens kamu sadar bahwa kamu menggunakan metode ini, maka dengan otomatis mereka akan berpikir apa yang akan kamu sampaikan adalah inti dari presentasi.
Di sinilah kamu akan sadar bahwa setiap waktu yang kamu miliki dan dimiliki oleh audiens untuk mendengar presentasi kamu benar-benar berharga.
Bagaimana menurutmu?