Menolak Jiwa Menjadi Tua Adalah Pilihan

Menjadi tua

Siapa bilang bahwa tua harus lemah? Realita kisah menunjukkan bahwa tua tidaklah identik dengan lemah tak berdaya. Namun, acapkali kita mendengar bagaimana orang yang sudah tua, menggunakan ketuaannya sebagai alasan untuk ke-tidakproduktifan-nya, untuk kealpaannya serta kekhilafannya. Usia, kenyataannya bukanlah suatu pengambat untuk meraih yang lebih tinggi. Usia pun bukan kendala dalam hal karir dan kerja. Malahan, rambut putih adalah simbol kebijaksanaan dan pengalaman yang sangat berharga.
Banyak orang semakin percaya bahwa menjadi tua hanyalah ada dalam pikiran kita. Secara fisik, orang bisa menjadi jompo dan lemah, tetapi jiwa manusia tidak mengenal usia. Jiwa manusia mengandung potensi di luar batas dimensi fisik dan waktu. Karena itu, tatkala fisik telah renta dan melemah, jiwalah yang perlu dibina. Sayangnya banyak orang tua membiarkan dirinya digerogoti baik fisik maupun jiwanya. Menolak fisik menjadi tua adalah keniscayaan. Tetapi menolak jiwa menjadi tua, adalah pilihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Please enter your name, email and a comment.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.